MENDENGAR kata Jaipong, apa yang ada di benak Anda? Yup, tarian energik dari jawa Barat dengan penari lincah [dan kadang-kadang terlihat seksi]. Malah dulu era orde baru, tarian ini sempat dilarang muncul di televisi. Kok?
Sebenarnya Tari Jaipong ini adalah versi modern dari tari “Ketuk Tilu” Dulu hanya dikenal tari ketuk tilu, dimana gerakannya lebih kalem. Disebut ketuk tilu karena selalu menghentak di ketukan ke-tiga [tilu=tiga]. Kemudian seiring dengan perkembangan jaman dan agar gerakannya lebih lincah, tari ketuk tilu ini dimodifikasi, maka lahirlah tari Jaipong.
Musik yang mengiringi tari Jaipong disebut Degung. Jika diibaratkan, degung ini seolah adalah sebuah Orkestra pengiring tari jaipong. Degung terdiri dari beberapa alat musik yaitu Kendang, go’ong, saron dan kecapi. Irama yang menghentak, gerakan yang lincah dan dinamis serta bunyi kendang yang dominan merupakan ciri khas tari jaipong.
Jaipong bisa ditarikan oleh hanya 1 orang, berpasangan, bahkan berkelompok. Jika ditarikan berkelompok, maka kekompakan gerakan menjadi daya tarik tersendiri. Jaipong ini biasa dibawakan dalam acara-acara hiburan, perhelatan dan pernikahan. Bahkan di beberapa tempat tari ini sering diperlombakan.
Oh ya, dulu dilarang di televisi lantaran oleh pemerintah waktu itu, gerakannya dianggap terlalu erotis. Hmm, berlebihan bukan? [ameL – 9 desember 2009]